Selamat datang in my blog "WARLINA PUTRI"

Sabtu, 03 September 2011

Nisa milik malaikat


02-11-2011 
pagi-pagi sekali sekitar pukul 6 pagi,
si emak gedor pintu kamar,memang semalam ada rencana buat jalan-jalan,padahal mata masih aja pengen di tutup untuk beberapa jam lagi,pas!! karena malam itu aku tidur lewat jam 12 lagi,
"bangun!,siap-sap..sebentar lagi kita pergi"
rencana cuma jalan-jalan satu hari dan gak tau mau pergi kemana,sementara ayah mempersiapkan mobil,aku bangun dengan mata yang masih tertutup,masih enggan untuk di buka,meraba jalan seperti orang buta,sementara si dedek (putra) mempersiapkan makanan untuk sarapan di jalan,si emak sudah siap-siap dan semua barang sudah di masukkan kedalam mobil.
"kita mau kemana?" sentak si ayah
"ummmm.. mau kemana dek?" di alikan pertanyaan ke si dedek
"pengen ke tempat pemandian, terus pergi kemana ajalah"
kebetulan pagi itu dingin dan rintikan hujan juga memaksa turun ke bumi,mau pergi ke pegenungan jadi batal,takut terlalu dingin karena nenek juga ikut.
"ya sudah, ke pemandian, setelah itu kita pergi ke mall saja"
butuh beberapa jam untuk sampai ke temat tujuan,nenek begitu sangat bersemangat, wajar saja,mungkin karena sering berdiam diri di rumah,duduk berjam-jam juga membuat seluruh tubuh pegal, apalagi di mobil tidak bisa terlalu banyak bergerak, hanya menggu ke tempat tujuan dan menatap pemandangan jalan melalui kaca mobil yg bening itu,,
sampai ke tempat pemandian,di sana kita sarapan pagi sebentar untuk mengisi perut kosong yg sudah beberapa jam terus merengek kelaparan,si dedek terus mengambil pakaian ganti dan terus nyebur di pemandian air sejuk itu, di sana suasana pemandangan cukup indah,lebar dan banyak jalan yang bisa kita telusuri untuk sekedar melihat-liihat,tak hanya aku,ibu,ayah dan si dedek yg ikut,ada beberapa saudara juga, dari pada menunggu si dedek selesai mandi aku jalan-jalan sebentar, sambil memakan ice cream yang terkadang tak sadar sudah meleleh.
beberapa jam sudah lewat
"dek,cepat ganti baju"
"iya"
blablablabla anggap saja kita sudah sampai tempat tujuan lagi (siantar) tiba-tiba si nenek meriang,badannya panas, 
"nenek tak sanggup berjalan,sudah,kalaian saja yang pergi,nenek tinggal d mobil saja"
aneh saja rasanya,padahal saat di jalan dia baik-baik saja, malah saat aku buat lelucoan, nenek tertawa terbahak lepas,
saat itu di mall tidak cukup ramai, entah kenapa rasanya tak enak saja liburan ali ini, tak sampai setengah jam, kami memutuskan untuk pulang saja, tiba-tiba dapat telfon dari salah satu keluarga.
"pak-pak dimana saya bisa mendapatkan oksigen?"
"ada apa??"
"itu,,,anu,,, (gelisah) si nisa kumat lagi"
"coba bawa ke rumah sakit saja"
semua terkejut NISA,keponakkan saudara kakak beradik dari nenek,umurnya baru satu tahun sebelas bulan terkena penyakit "step" semalam baru saja si emak melihat Nisa di salah satu rumah sakit Tanjung Balai, semuanya panik, sebenarnya Nisa sudah di pasang infus di salah satu klinik dekat rumahnya tapi fasilitas yang ada tidak lengkatp,nisa memerlukan banyak oksigen,tetapi di klinik itu tidak menyedikan oksigen (aneh).
aku bingung kenapa di klkinik tidak ada oksigen? paling tidak ada satu untuk jaga-jaga kalau ada kejadian seperti ini, ayah Nisa berusaha,menelfon sanak saudara untuk meminta bantuan,kebetulan kami masih di perjalanan ulang,jadi tidak bisa membantu, orang yang punya klinik juga tidak mau usaha untuk mencarikan oksigen buat si pasien (nisa), 

"masa si punya klinik itu tidak bisa mengusahakan? dimaana mau kau cari oksigen,kalau ada,mereka juga tidak akan mengijinkannya untuk di bawa ke klinik atau rumah sakit lain"

"ia pak,saya tahu,makanya saya bingung"

"sudah,begini saja, kalao yang punya klinik itu tidak bisa mengusahakannya, bawa saja Nsa ke rumah sakit,"

"tapi pak" ayah nisa merasa segan, "tak mungkin aku membawa nisa pergi, sementara nisa sudah di infus dan di periksa disana" fikirnya mungkin seperti itu,
ayah nisa bukkannya tak mau,tapi merasa segan karena sudah terlanjur di bawa ke klinik itu, apa lagi yang punya klinik itu sudah kenal satu sama lain sama keluarga dan ayah Nisa

"jangan memikirkan perasaan orang dulu saat ini, tak usah di fikirkan kalu dia juga tak ingin membantu atau berusaha menolong anakmu, fikirkan kesalamatan anakmu dulu"

ayah Nisa tetap bingung,ahirnya salah satu saudara memutuskan Nisa di larikan ke rumah sakit,
"pak, lagi dimana?" (salah satu saudara)

"ada apa?"

"mau meminjam mobil untuk membawa Nisa ke rumah sakit"

"saya lagi di perjalanan mau pulang ke Tanjung"

"oh iya, bapak sudah tau tentang Nisa sekarang?"

"sudah-sudah, kami lagi enuju ke rumah Nisa"

alhamdulillah nisa dapat di selamatkan, dan di bawa kembali pulang ke rumah, semua yang didalam mobil jadi lumayan lega

"kasian ya si Nisa, masih kecil , anaknya,putih  cantik lagi, palig kecil juga" kata si emak

"iya" jawabku

di perjalanan kira-kira 2 jam lagi sampai ke rumah Nisa,, beberapa menit kemudain setelah terima telfon dari saudar itu, kami dapat telfon lagi dari ayahnya Nisa

"pak,, Nisa sudah tidak ada,, anakku pak" ayah Nisa menags sampai-sampai nada suaranya tak jelas terdengar
semua sudah menangis,aku di beritahu diam-diam oleh ayah,hanya nenek yang tidak tahu kabar ini, karena takut terlau memkirkan Nisa dan kejadian ini, semuanya bertingkah seperti layaknya tak ada masalah karena ingin menyembunyikannya sementara dari nenek. semua hening, aku juga berfikir tentang Nisa di sepanjang jalan,
"bagaimana, kasihan," dalam hatiku

nenek dari tadi terus dan terus bertnaya bagaimana, dimana dan apa kabar Nisa,mungkin perasaannya terus merasa tidak enak dan terus bertanya. matahari sudah tenggelam di sambut bulan,
kita putuskan untuk akan malam sebentar, perjalanan hanya tinggal satu jam lagi, 
pesan ini pesan itu, minuman ini itu, dan nenek tetap bertanya soal Nisa
semuanya sudah melihat satu sama lain dan akhirnya kabar isa meninggal dunia di beritahukan kepada nenek,
jelas saja seketika nenek menagis, 
"cepat habiskan makanannya, nenek ingin melihat Nisa"

jam menunjukkan pukul 9 malam,kita bergegas berangkat menuju rumah Nisa yang mungkin sekarang sudah ramai di kunjungi orang-orang yang ingin melihat nisa terbaring tak bernyawa, suasana di mobil begitu sangat hening, diam, tak ada nada suara sedikitpun,
sampai perbatasan kota, nenek langsung bangkit merapikkan baju nya dan setelah mobil berhenti,
semua nya masuk, rumah Nisa terlihat sangat sunyi, hanya ada beberapa saudara yang tinggal, mungkin karena jam sudah menunjukkan 10 tepat,
ayah Nisa menunggu di depan pintu,
ayah,ibu,nenek dan semua yang datang menyambut tangan ayah Nisa,

"kakak, anakku kak,nisa udah tiak ada" kata ibu Nisa
"iya..iya,, sudahlah,,ikhlaskan saja, kau harus tabah,sabar," kata ibu

semuanya menatap lemas, dan aku, baru pertama kalinya melihat mayat di depan mataku dan mayat itu Nisa anak perempuan yang berumur belum genap dua tahun,
salah satu adik sepupuku (Nanda) sangan sedih, karena Nisa sanagat dekat kepadanya, Nanda sering menggendong nisa,membujuk Nisa saat menagis, memberikkan permen, sangat kehilangan mungkin rasanya,
Nisa yang sering datang ke rumah Nanda sekarang sudah tiada, ayah Nisa memeluk Nanda

"Nanda,, Nisa sudah tidak ada, tidak ada lagi yang bisa kau usilli, kau tidak akan bisa menggendong dia lagi,tiak bisa lagi" (sabil mencium pipi nanda) 
nanda hanya diam dan terus menangis
"kasihan adikku Nisa" katanya

aku hanya diam dan sebentar sebentar melihat wajah Nisa yang di tutupi kain putih di wajahnya,

"kak," (sentak ibu Nisa tiba-tiba)

"iya"

"aku mau bangkit"

"mau kemana??"

"Nisa haus,dia belum minum susu dari tadi,pasti dia haus,dia lapar kak,"  ibunya seperti sudah gila,mengangga Nisa masih hidup dan kelaparn,ibu yang memegan dia menahannya untuk tetap duduk,tapi ibu Nisa membantah dan mengatakkan

"dia haus,aku harus membuatkan susunya"

ibu menahannya dan memeluk ibu Nisa, mengatakkan
"sabar,tidak boleh begitu,nisa sudah tidak ada.ikhlaskkan dia,"

"tapi kak, ??"

"sttttttttt,,,tidurlah,ucapkan lafas Allah, banyak embaca Alqur'an, kalau kau begini terus, Nisa tidak akan tenang, walaupun dia masih kecil,dia juga tau perasaanmu, dia akan masuk surga, yakinlah, jika kau tidak ikhlas dan terus menganggap dia masih bisa bernafas, dia tidak akkan bisa pergi tenang, ikhlaskan dan dia pasti akan menjadi penolong kalian kelak"

Ibu Nisa diam,terus saja mengeluarkan airmatanya,beberapa kali pingsan,muntah-muntah

"Nak,,anakku Nisa, (dia bergegas menuju ke mayat nisa,membuka kain putih yang menutupi wajahnya mmeluknya dan mengusap-usap wajah Nisa dengan wajahnya).. ini ibu nak,, bangun Nisa,, bangun nak, ini ibu, nisa lapar ya? Nisa kedinginnan ya nak? .. pak , peluk Nisa, dia kedinginan pak,bangunlah anakku sayang,"

subahanallah,, aku melihat Nisa tersenyum saat ibunya membuka kain putih yang menutupi wajah Nisa, jelas saja aku ikut menagis,menangis dan terus menangis yang bisa dilakukkan,, andai akau bisa jadi malaikat, ingin rasanya memeberi dia waktu yang lebih panjang lagi di dunia, untuk menikmati dunia ini, ingat saat dia berlari,tersenyum, kasihan rasanya anak yang belum genap berumur 2 tahun itu sudah di tarik tuhan nyawanya,
Nisa anak paling kecil  cantik,putih,tinggi, tapi anehnya,kecantikkannya tidak mirip dengan ibu, ayah atau dari kakak adiknya, mungkin karena itu dia diambil tuhan, mungkin dia mirip malaikat yg cantik, krenanya  Nisa adalah milik malaikat :)

selamat jalan Nisa (meninggal : jum'at / 2 - agustus -2011 / kurang lebih pukul 18 wib)
*sekian* 

by : chords poetry (warlina putri)
03/08/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar