Selamat datang in my blog "WARLINA PUTRI"

Senin, 14 November 2011

Kecanduan menulis gara- gara Raditya Dika dan Arief Muhammad


Awalnya bingung mau membuat  judul apa buat cerita ini?. Gak lucu aja kalau ini cerita gue  buat berjudul
1.“ Raditya Dika juga Raditya Dika dan Poconggg  juga Pocong” ,
2.”Raditya Dika si Poconggg”
3. “Pocong ketemu Raditya Dika “ atau
4.”Raditya Dika dan Poconggg”
Kesannya Raditya Dika ketemu Poconggg mulu. Kenapa gak pocong aja yang nemuin si Raditya Dika? Atau mereka ketemuan di salah satu kafe gitu. EH ? (ngomongin apaan sih?)
Pertamanya aku anggap remeh dengan yang namanya Novel,  karena aku  lebih suka membaca yang lebih banyak gambarnya, karena aku  takut kena penyakit “Kanker Katarak mata” (emang ada?).  Ngaco !! becanda doank.Yang pastinya,  ini cerita aku buat gara-gara Om Raditya dan Om Poconggg. Aku  manusia, SO !! jangan nanya dan gak perlu nanya gue, kenapa bisa nulis cerita ini (maaf om poconggg). buat Om Raditya Dika dan Om Pocongg (maaf aku panggil Om) sebenernya aku juga  bingung mau manggil kalian apa. Om?, abang?, kakak?, atau TANTE?, nah, dari pada aku  panggil yang terakhir, mending aku  panggil  Om  aja, ah engga ! gak enak di denger ,aku panggil kakak aja. Gue promosiin diri dulu ye. Nama ku Warlina Putri, aku baru umur 17 tahun nih om, eh kak. 02 – november – 1994. Bintang scorpio, nick name facebook “Chords Poetry”, twitter  @uttypoetry, jenis kelamin perempuan, Islam, hobby ku  baca Novel (nanti aku  jelasin), nonton filim yang berbau apa saja (asalkan jangan berbau busuk) jalan- jalan plus buat cerpen sama puisi. Aku  tinggal di Tanjung Balai Sumatera Utara (aku  jelasin sampe berbuih juga gak bakalan tau kota ku yang terpencil itu, sebut sajalah di Medan), sorry, aku  ngenalin diri kepanjangan, biar gak nanya-nanya, ke GR-an gue, siapa yang diantara kakak-kakak berdua yang mau nanya? (pasti gak ada), ok selesai memperenalkan diri. Cerita pertama tentang bukunya kak Raditya Dika, waktu aku  kelas 2 SMA dan saat itu di Smester 2 , ga perlu pake tanggal, hari,  jam , menit dan detik keberapakan? Waktu itu belajar Bahasa Indonesia, guru nyuruh murid nya (kami) untuk membawa satu novel  untuk satu orang. Dan setelah itu, novel  yang sudah di baca akan di ceritakan kembali dalam bentuk tulisan atau karangan. “MAMPUS!!” fikirku, baru sekali aku baca Novel dan itu waktu di SMA kelas 1, dan hasil dari baca Novel itu bukan bermanfaat,malah buat ane stres 100% + 1. Kebetulan aku  punya temen sebangku namanya Tengku Poppy Widyana, hobbynya membaca novel dan Novelnya segudang , termasuk bukunya kakak Raditya Dika dan kakak Poconggg, nah ! aku pinjam deh tu, ketepatan aku ambil bukunya kak Raditya Dika yang judulnya  “Cinta Brontosaurus”, padahal ngambilnya asal – asalan , kan pertama  aku bilang, aku gak suka baca Novel, iseng – iseng aja nagmbil itu novel, pernah sekali aku mencoba baca novel, dan hasilnya????. Waw !! ASLI ANE STRESSSS !!. waktu mau buka itu buku, rasanya umur  gue tinggal 1 jam lagi, niatnya nyuruh temen baca itu Novel dan nanti aku tanya bagaimana jalan ceritanya terus di tulis jadi karangan dan setelah itu di serahin sama guru. Tapi, karena aku tertarik membaca novel tersebut, aku jadi terinspirasi  sendiri mengarang kembali cerita dari “cinta bontrosaurus” tersebut, entah kenapa kali ini aku mau membaca dan menulisnya kembali, bingung? Iya, aku juga bingung kenapa bisa?. Stelah di tulis kembali dan akan di kumpul kepada guru, eh gurunya biang “ maaf, telat, kamu kelamaan mengumpulkannya,sudah tidak di terima lagi” . (berdiri di depan meja guru sambil mulut separoh terbuka) “ dasar guru!!. Berarti sia-sia saja semua ini.” ( banting buku di meja, terus duduk), sejenak mengheningkan cipta *hening*. Aku diam sedikit kesal, karena apa yang sudah aku lakukan, (kalo menurut aku itu kerja keras yang sangat sangat sulit dikeuarkan, apa lagi aku tidak suka membaca novel) dan tiba-tiba tereeeng !! semuanya bagaikan debu, sia-sia, seenaknya saja merka bilang “tidak di terima lagi”. Kaya gue ngelamar kerjaan aja, setidaknya sedikit menghargai, atau hanya di paraf saja kau rasa sudah cukup menghargai , dari situ aku malas menulis note ataupun puisi. Dan beberapa bulan yang lalu, aku temukan lagi buku yang judulnya “ poconggg juga pocong yang di tulis oleh Arief Muhammad,  tidak beda jauh dengan bukunya Raditya Dika, buku yang menceritakan humor, lelucoan dan tidak tau benar apa tidaknya (mungkin ada sebagian cerita yang benar) belum ada niat membeli novel, dan novel pocong  dan raditya dika tersebut masih dalam edar pinjaman dari temen, nah ! di baca deh itu novel “poconggg juga pocong” oleh Arief Muhammad.  asli NGAKAK, tapi masih buat NGAKAK ASAP bukunya Raditya DIka yang “Cinta Bontrosaurus” . bukunya pocong cukup aku baca 2 jam sudah ludes terbaca semuanya, dan setelah itu, aku jadi terisnpirasi kembali utnuk menulis dan mencoba membaca beberap novel  lainnya, dari situ, aku jadi sering  pergi ke perpustakaan sekolah sampai-sampai guru yang menjaga perpustakaan tersebut mengejek aku si KUTU BUKU, dan aku adalah si pengedar  VIRUS di kelas, tapi virusnya bagus loh ! contohnya, semenjak aku sering pinjam buku di perpustakaan sekolah, ada satu temen yang memperatikan aku, “kok kamu sring minjam buku di perpus sih? Suka baca ya?” jawab singkat saja “iseng-iseng”  besoknya, aku ajak itu orang nemenin aku minjam buku di perpus, dan akhirnya dia juga ikutan suka meminjam buku, dan terkadang setiap pulang sekolah , kita selalu mampir di salah satu toko buku, dan meminjam beberapa novel, di bawa ke sekolah dah itu buku, setiap ada waktu, istirahat ataupun saat guru tidak datang, kita baca itu novel. Dan beberapa temen yang lain memperhatikan dan akhirnya  terjangkit virus membaca novel. Keesokannya,  banyak yang membawa komik atau novel dari rumah masing-masing,  dan selalu bertanya “put,ada novel atau komik lagi gak? Aku pengen ikutan baca” aku hanya tertawa kecil. Ternyata setiap orang itu sangat mudah untuk di pengaruhi. “put, kam suka menulis? Aku liat di note Facebook kamu banyak banget puisi dan beberapa cerpen?”Nah, sebelumnya, aku juga suka membuat cerpen ataupun puisi, tapi  lebih sering membuat puisi karena bisa ringkas dan cepat, sedangkan cerpen? Harus berlangsung selama berhari-hari, memikirkan ide, judul dan endingnya gimana (ribet) tapi beberapa cerpen yang udah aku buat cukup sedikit memuaskan, setelah aku posting ke Facebook, para pembaca terharu dan beberapa meng-komentari  “cerpen kamu buat air mata aku keluar” “ bagus banget”  (pas karena filim itu ceritanya sedih) dan juga ada yang bilang itu cerpen copas (copy paste) dari cerpen atau filim yang udah pernah muncul di TV “sabar” dalam hati ku. “mungkin begini cobaan hidup menuju kesuksesaan yang entah seperti apa”.  Trus aku jawab pertanyaan teman yang  pertama kali aku ajak ke perpustakaan sekolah itu. “iya??kenapa?”. “ aku sedikit tertarik, dan juga pernah mencoba beberapa kali menulis catatan,” dia menunjukan beberapa catatannya di Facebook dan kalau menurut aku itu catatan masih kurang sempurna, dan setelah aku lihat, aku jelaskan semuanya, dari kata-kata yang harus sopan, bahasa yang baku, titik koma dan judul dan tema yang sesuai. Dia coba lagi menulis catatan dan setelah itu di tunjukan lagi padaku. Dan tetap masih belum sempurna, tapi orang itu sangat mempunyai semangat yang besar, tidak bisa? Dia coba dan coba lagi. Walupun sampai saat ini aku belum menemukan kesempurnaan dari semua catatan yang dia tunjukan. Dan aku juga belum cukup dan bisa di bilang tidak cukup sempurna dalam menulis puisi ataupun cerpen.Dan aku selalu coba menjadi seperti  Raditya Dika yang selalu humoris dalam hidupnya, dan pocong yang selalu dalam cerita seram yang dia nggap cerita lawak setiap kali dia nge-tweet di twitter, hahahaha Mereka berdua tokoh orang yang mendorong semangat hidup dalam dunia menulisku :D teriamaksih buat mereka berdua. Dan suatu saat aku bisa bertemu dua orang ini. AMIN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar